Selasa, 06 September 2011

KETIKA PEMERINTAH HEDONIS, RAKYATLAH YANG MERINGIS



Sekitar H+3 lebaran yang lalu, penulis mengajak adik-adik penulis bertamasya ke pantai yah mengisi liburan Idhul Fitri sekalian menyenangkan adik-adik penulis yang tak terasa sudah besar-besar, kan penulis sayang adik.

Perjalanan ke salah satu objek wisata pantai terdekat dengan kampung penulis bukanlah perjalanan yang mudah, karena jalan menuju tempat wisata itu ternyata seperti sirkuit balap, sirkuit balap Moto GP??, wah kalau ini sih enak, halus mulus aspalnya, maksudnya sirkuit balap motorcross atau grashtrack, lubang di sana sini, debu, batu, dan hanya terdapat sedikit sisa-sisa aspal jaman prasejarah di sebagian badan jalan yang tak terawat atau sengaja tidak dirawat oleh pemerintah daerah setempat. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu cuma setengah jam, menjadi dua jam, akibat keadaan jalan yang sangat buruk, selain kendaraan juga padat.

Menurut berita di beberapa media massa, kecelakaan akibat arus mudik tahun ini meningkat pesat, sekitar 33 %, yaitu kira-kira 600 korban tewas, ribuan luka-luka dan lainnya, salah satu sebabnya adalah buruknya keadaan jalan, padahal negeri ini adalah penghasil aspal terbesar nomor 3 dunia.

Mungkin itu sedikit dari gambaran betapa pemerintah tidak mampu melakukan pembangunan infrastruktur yang baik, serta selalu terlambat dalam melakukan perawatan terhadap infrastruktur yang ada. Alasan mereka selalu berupa alasan klasik yaitu masalah dana, namun benarkah sebenarnya itu hanya masalah keuangan?. Sebagian mungkin benar, karena dana dipakai untuk yang lain, atau malah dikorupsi.

PEMERINTAH YANG HEDONIS



Salah satu masalah utama kenapa pemerintah tidak becus mengurusi rakyatnya, khususnya untuk masalah transportasi dan infrastrukturnya seperti jalan, adalah karena banyak dari yang mereka hedonis, atau seenaknya sendiri dalam melakukan pembangunan, demi kepuasan diri sendiri, atau hanya mencari kesenangan dunia semata.
Selain itu pemerintah juga gagal memberikan pelayanan transportasi angkutan umum yang nyaman dan murah untuk rakyatnya, rakyat harus membayar mahal dan berdesak-desakan hanya untuk naik angkutan umum, seperti kereta api yang masih dikatakan transportasi termurah.

Mereka mengeluarkan anggaran dana pajak rakyat untuk hal-hal tidak perlu, atau tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Beberapa contoh dari kehedonismean pemerintah, khususnya pemerintah daerah adalah sebagai berikut.

APBD ( Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ) Untuk Main Bola, Bukan Untuk Rakyat

Ilustrasi

Di Kabupaten di sebelah kampung penulis, sekaligus kabupaten yang memiliki objek wisata yang penulis kunjungi di atas adalah kabupaten penghasil aspal yang bisa dikatakan terbesar se Jawa Tengah, namun keadaan jalan-jalannya, yah seperti disebutkan di atas, rusak berat, dan sudah banyak kasus kecelakaan terjadi akibat pengendara kendaraan terperosok lubang atau tertabrak kendaraan lain akibat menghindari lubang.

Lah kemana aspal-aspal yang dihasilkan oleh kabupaten tersebut?, ternyata mereka ekspor atau jual ke kabupaten lain, lalu uangnya justru sebagian besar untuk membiayai klub sepak bola lokal yang sekarang bertanding di liga divisi utama Liga Indonesia ( PSSI ).

Nah seberapa pentingkah sepak bola bagi kabupaten ini, atau mungkin bagi negeri ini??, toh jika klubnya berhasil jadi juara pun bahkan juara Liga Champion Asia yah tetep aja tuh jalan-jalannya juga masih ancur, rakyatnya masih miskin, kecelakaan akibat jalan rusak masih aja terjadi. Emang pialanya bisa buat nambal jalan apa???.

Emang rakyat kenyang diempanin piala sepak bola??, tukang becak, pemulung, kuli bangunan dan sebagainya bisa ngebul dapurnya kalau klub sepak bola juara, mungkin jika pialanya dibakar pasti ngebul kali yah??. Jangankan piala liga dalam negeri, mau Indonesia menang Piala Dunia pun, tak ada pengaruhnya dengan kehidupan rakyat miskin, karena tropi piala dunia itu cuma satu dan gak bisa dimakan, buat nyumbat lumpur lapindo aja tak mungkin mampet tuh lumpurnya.

Garuda di dadaku, maju terus Indonesia raih Tropi Piala Dunia untuk menyumbat lumpur Lapindo

Yah itulah salah satu keegoisan dan kehedonismean pemerintah kapitalis kita, untuk hal-hal yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak mereka justru mengurusinya, namun untuk masalah Sumber Daya Alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak justru mereka obral ke Swasta asing, yang hasilnya rakyat tak kebagian harta mereka. Malah rakyat dibohongi dengan impian-impian tentang kebanggaan semu yang mereka juga tak bisa menikmatinya walaupun impian itu terwujud.

APBD Untuk Membuat Patung

Salah satu dari puluhan patung di Kota Purwakarta yang menghabiskan milyaran rupiah untuk membuatnya

Di Kota Purwokerto eh Purwakarta malah lebih konyol lagi, soalnya triliyunan rupiah dihabiskan oleh bupatinya untuk membuat patung-patung tokoh-tokoh khayalan pewayangan, seperti Sengkuni, Duryudana, Dursasana, Durna, Rahwana, Sarpakenaka, Eh maaf maksudnya Arjuna, Bima, Rama, Laksamana, Gunawan Wibisana, Bambang Parikesit, Bambang Susilo Yudoyono.

Kota Purwakarta yang dulunya identik dengan kota santri sekarang identik dengan patung, padahal membuat patung itu adalah dosa.

Alasan utama pembangunan patung ini adalah untuk melestarikan budaya adiluhung bangsa, dan filosofi agung cerita pewayangan yang akan menginspirasi rakyat. Wahh hebat yah???... tapi sayang filosofi dari tokoh fiktif.

Protes masyarakat atas pembangunan patung di Purwakarta

Pertanyaannya, kalau mau melestarikan budaya, kenapa harus memboroskan uang rakyat untuk kehedonismean membuat patung???, bukankah masih ada pertunjukkan wayang kulit dan golek??.

Pertanyaan kedua?? Kalau mau membuat patung tokoh-tokoh fiktif dan khayalan yang katanya menginspirasi, kenapa gak yang modern dan yang gaul sekalian seperti patung Naruto, Dragon Ball, Ben 10, Kenshi Himura, Mister Bean, dan sebagainya. Oke pertanyaan kedua gak usah dibahas.

Bukankah masih banyak kemiskinan dan masalah-masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak di wilayah kabupaten itu???. Seharusnya anggaran yang sebagian besar dari pajak rakyat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah itu, bukan untuk kehedonismean penguasa.

KENAPA PEMERINTAH KITA HEDONIS???



Yah mungkin cukup dua contoh aja yah, gak usah kebanyakan, selain menuh-menuhin posting, juga malu-maluin, soalnya blog ini gak Cuma dibaca oleh orang Indonesia saja, tapi juga dari negeri Jiran Malaysia juga banyak yang baca blog ini serta negara lainnya.

Pemerintah kita hedonis, kenapa mereka hedonis, karena yah sistemnya adalah sistem kapitalisme yang memang memfasilitasi kehedonismean manusia. Kita tahu sebagian besar teman-teman kita terjebak gaya hidup hedonisme, tujuan hidup mereka hanya untuk mencari kesenangan dunia semata, hura-hura, dan sebagainya.

Penyakit hedonisme tak hanya menjangkiti para remaja dan pemuda kita, tapi juga para pejabat di negeri ini. Mereka berkorupsi ria untuk memenuhi hasrat hedonisme yang ada di setiap jiwa mereka.

Tawaran kenikmatan dunia, kehebatan dunia, gemerlap dunia, dan kesenangan dunia membuat mereka lupa akan penderitaan rakyatnya, lupa akan rusaknya negeri ini, mereka justru rela mengobral sumber daya alam kepada asing, sehingga rakyat kita menderita.

Begitu juga dengan remaja-remaja hari ini yang bergaya hidup hedonisme, mungkin sepuluh tahun kemudian ketika sebagian dari mereka menjadi pejabat-pejabat di negeri ini akan meneruskan kebiasaan hedonisme mereka, yaitu meraup uang sebanyak-banyaknya untuk senang-senang, yah korupsi ria, dan lainnya. Jadi korupsi yang diwariskan.

PEMERINTAHAN ISLAM, PEMERINTAHAN YANG PEDULI RAKYAT



Secara Syariat Islam, jabatan adalah amanah, karena akan dipertanggung jawabkan di akhirat, jabatan bukan mesin uang, bukan jalan mencari kekayaan, sedangkan kekuasaan adalah segala hal untuk mengurusi hajat hidup orang banyak. Sistem pemerintahan Negara Islam tak seperti sistem pemerintahan negara-negara yang ada saat ini.

Sistem Islam akan menjadikan pendidikan Islam sebagai pendidikan utama, segala macam pemikiran Islam, pemahaman Islam, dan kepemimpinan berpikir Islam akan diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah.

Apa Itu Kepemimpinan Berpikir Islam??

Yaitu suatu metode pemikiran yang menjadikan Al Quran dan Hadist sebagai dasar pemikirannya, sehingga dalam setiap tindakan seorang muslim akan berdasarkan Islam. Dengan kepemimpinan berpikir Islam, maka setiap pejabat Negara Islam akan selalu bertindak, mengeluarkan perintah, kebijakan sesuai dengan Islam, selain itu juga mereka akan amanah dan peduli kepada rakyatnya.

Banyak contoh para Khalifah di masa lalu yang sangat amanah, seperti para Khulafaur Rasyidin, Umar Bin Abdul Aziz, dan Harun Ar Rasyid. Mereka adalah para pemimpin sejati yang mampu memakmurkan rakyatnya.

Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, jika ada kereta keledai yang jatuh akibat terperosok lubang jalan ( akibat aspal rusak ) di Bagdad, maka Allah pasti akan mengazabku karena aku tidak becus memelihara jalan. Sehingga jalan-jalan di kota-kota utama Negara Khilafah Islam saat itu halus mulus oleh aspal. Nah sekarang kira-kira seperti apa nasib para pemimpin hedonis kita di akhirat yah???, au ah gelap.

Itu semua adalah hasil dari kepemimpinan berpikir Islam, para Khalifah dan pejabat selalu memandang penyelesaian masalah dan kebijakan mereka harus berdasarkan Islam, ketika ada sumber daya alam maka itu harus dikelola secara Islam, yaitu dibagi rata kepada rakyat, bukan diobral ke kaum Kapitalis seperti sekarang ini.

Nah untuk merealisasikan apa yang disebut kepemimpinan berpikir secara Islam itu, maka satu-satunya cara adalah menerapkan Islam secara Kaffah dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah.

Sumber : Spirit Of Beyond

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih karena telah berkunjung ke sanznuya.blogspot.com tolong tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini..

 

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang pelajar yang sedang belajar tentang hal-hal yang berhubungan tentang agama dan dunia maya

Terjemahkan Ke bahasa Lain

Para Sahabat

D-Islamic Empires Copyright © 2009 Community is Designed by Bie Blogger Template