Sabtu, 30 Oktober 2010
Adzab Air Kencing dan Cara Berthoharoh
Author: D-Hasan Znuya
| Posted at: 02.54 |
Filed Under:
islam
|
Assalamu’alaikum Warohmatullaahi wabarokaatuh
Rasulullah Sholallahu ‘Alayhi Wasallam bersabda :
اِسْتَنْزِِهُوْا عَنِ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ
İstanzihuu ‘anil bawli fainna ‘aammatun ‘adzaabil Qobri minhu
“Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian besar siksa kubur itu disebabkan olehnya”. (Hadits Riwayat Abu Daruquthni)
Marilah kita membahas point-point penting tentang Thoharoh atau bersuci, kebanyakan di dalam kitab-kitab fiqih, biasanya materi Thoharoh adalah materi yang pertamakali dibahas karena sangat pentingnya hal ini, bahkan sebagian ulama ada yang mengatakan “Agama Islam adalah dimulai dari WC (Kamar Mandi)”. Apabila di WC nya kita salah, maka sia-sialah ibadah kita”.
Yang ditekankan di sini adalah adab kita ketika di kamar mandi (WC) dan UNTUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN, JANGAN KENCING SAMBIL BERDIRI!!!
Karena kencing sambil berdiri mempunyai banyak kerugian, diantaranya:
1. Badan menjadi cepat sakit, seperti penyakit kencing manis (Diabetes), penyakit ginjal, dan penyakit yang membahayakan saluran pencernaan lainnya, karena air kencing adalah air kotor yang harus dibuang, apabila kita kencing berdiri, maka keluarnya air kotor itu tidak tuntas dan masih banyak yang mengidap di saluran pencernaan kita.
2. WC jadi berbau , karena biasanya orang yang kencing berdiri, ia akan kencing di dinding-dinding WC, Jadi sisa sisa kencing masih menempel di dinding-dinding WC itu. Dan itulah yang menyebabkan WC jadi berbau.
3. Percikan Air kencing kita akan menyiprat (memantul) mengenai pakaian kita sehingga pakaian kita menjadi najis, apabila kita memakai pakaian itu untuk sholat atau membaca Al-Qur’an, maka sia-sialah ibadah kita itu, karena syarat sah ibadah tersebut adalah Suci dari Hadats dan Najis.
4. Akan mendapat adzab kubur, sebagaimana Rasulullah bersabda :
اِسْتَنْزِهُوْا عَنِ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ
İstanzihuu ‘anil bawli fainna ‘aammatun ‘adzaabil Qobri minhu
“Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian besar siksa kubur itu disebabkan olehnya”. (Hadits Riwayat Ad-Daruquthni)
Diriwayatkan bahwa Ketika Rasulullah sedang melintasi kuburan, Beliau mendengar ada tangisan dan jeritan dari sebuah kuburan, lantas Rasulullah mendekati kuburan itu, kemudian bertanya “Wahai Fulan, kenapa kamu menjerit dan disiksa seperti ini, hal apa saja yang engkau lakukan ketika di dunia?”
Lalu orang yang di dalam kubur itu menjawab “Yaa Rasulullah...aku adalah seorang ‘alim (orang yang berilmu), dan aku juga ahli ibadah, aku mengerjakan sholat dengan rajin, membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya aku kerjakan dengan baik.”
Rasulullah bertanya kembali “Lalu mengapa kamu di siksa???”
Orang yang di dalam kubur itu berkata “tapi ada satu hal yang sering aku lakukan, yaitu ketika aku kencing, aku tidak pernah tiris (tuntas), pasti ada beberapa tetes air kencing yang terkena celanaku karena aku kencing berdiri, maka dari itu aku disiksa seperti ini”
Lalu Rasulullah mengambil sebuah batang pohon kemudian menancapkannya ke kubur orang tersebut dan berkata “Selama pohon ini masih hidup, ia akan terus mendoakanmu karena kesholehanmu”.
Itu lah sejarahnya mengapa sampai sekarang, apabila ada orang yang meninggal, maka ulama-ulama kita juga menancapkan pohon ke kuburan orang yang meninggal.
Demikianlah pentingnya ketika kita sedang di toilet! Orang yang Ahli Ibadah saja disiksa di kuburnya, hanya karena setetes air Kencing!!! Apalagi kita!!!
Masih Banyak orang yang belum mengetahui bagaimana sih cara yang benar dan adab ketika masuk toilet!
Oleh karena itu, marilah kita bahas satu per satu...
1. Sebelum kita masuk ke WC, gulung dulu bagian bawah celana kita sampai bawah lulut (untuk perempuan, gulung rok/celananya, lebih baik di dalam WC saja, tapi hati-hati!!! Jangan sampai rok anda terkena keramik kamar mandi), untuk laki-laki, celananya jangan digulung melebihi lutut!!! karena batas aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut! ada laki-laki yang salah paham, ia berkata “Berarti pinggang kita bukan aurat dong? Kan pinggang kita di belakang, bukan di sekitar pusar!” jawabannya adalah “Memangnya tubuh ente bagian depan doang? Pinggang Bagian belakangnya juga termasuk aurat!
lalu dahulukanlah kaki kiri sebelum masuk WC, dan kita harus membaca do’a :
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا ئِثِ
BISMILLAAHI ALLAAHUMMA INNII ‘A-UUDZUU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAA ITS.
“Dengan Nama Allah, Yaa Allah aku berlindung kepada-MU dari Kejahatan Kotoran dan dari segala sesuatu yang Kotor”
Dan di dalam tafsir yang lain mengatakan “Dengan Nama Allah, Yaa Allah aku berlindung kepada-MU dari Syaithan laki-laki dan Syaithan perempuan”
2. Ketika di dalam WC, jika waktu memungkinkan, maka lebih baik kita buka seluruh celana atau rok kita, tetapi kalau waktu tidak memungkinkan, misalnya sedang di sekolah, di kantor, atau di tempat umum. Kan kita pakai sepatu, maka kita buka celana/rok kita sampai atas lutut saja (Jadi sekarang Posisi Celana /Rok kita sedang berada di lutut), kemudian jongkok (Baik laki-laki maupun perempuan), JANGAN BERDIRI!!! dan usahakan jangan menghadap kiblat ataupun membelakanginya. Sebagaimana Abu Hurairah berkata, Bahwasanya Rasulullah Shollallahu ‘Alayhi wasallam bersabda;
اِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ بِحَاجَتِهِ فَلاَ يَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ وَلاَ يَسْتَدْبِرُهَا
İDZAA JALASA AHADUKUM Bİ HAAJATİHİİ FALAA YASTAQBİLUL QİBLATA WALAA YASTADBİRUHAA
“ Apabila seseorang dari kamu duduk (jongkok) hendak buang air, maka janganlah menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya”. (Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad)
Dari Hadits di atas, Rasulullah Shollallahu ‘Alayhi wasallam MELARANG KENCING BERDIRI dengan bersabda menggunakan kataجَلَسَ “Jalasa” yang artinya Duduk (Jongkok)!!! Beliau bukan bersabda menggunakan kata قَا مَ “Qooma” yang artinya Berdiri.
3. Setelah itu apakah sudah selesai.....??? BELUM!!! Kemudian kita masih harus menghilangkan najisnya, yaitu cara menghilangkan najis itu ada 3 cara :
a. Istinja, yaitu Membasuh dan membersihkan najis dari tempat keluarnya dengan air sampai bersih, kemudian kita
b. Istibro, yaitu setelah melakukan hal di atas, jangan langsung kita beranjak dari toilet, tapi kita istibro dulu, yakni masih dalam keadaan jongkok di WC, kita menghilangkan sisa-sisa air kencing dengan cara menggoyang-goyangkan badan kita ke kanan dan ke kiri, lalu membatuk (mendehem), kemudian kita berdiri pelan-pelan, lalu jongkok lagi, berdiri lagi, jongkok lagi, begitulah seterusnya sampai kita benar-benar yakin bahwa air kencing kita tidak lagi tersisa. Setelah itu...
c. Istinka, yaitu Membasuh dan membersihkan najis dengan air, kemudian dikeringkan dengan benda kering, yaitu dengan batu atau tissue, kalau zaman sekarang kan sudah modern, jadi kita pakai tissue saja, harganya tidak mahal kok, hanya Rp. 3.000 an Per gulungnya! Setelah itu kita cuci tangan kita,lalu pakai celana atau rok, INGAT!!! Celana bagian bawahnya harus masih dalam keadaan tergulung!!!
Setelah itu kita siram najisnya pelan-pelan! Jangan MAIN GUYUR saja, pastikan jangan sampai ada percikan air yang mengenai pakaian kita, setelah itu barulah kita cuci kaki dan tangan kita, kalau di WC anda ada sandalnya, maka sandalnya juga kita cuci, kemudian
4. Keluar dari WC, dahulukanlah kaki kanan sambil membaca ;
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنِ اْلأَ ذٰى وَعَافَانِى
ALHAMDULILLAAHILLADZII ADZHABA ‘ANIL ADZAA WA ‘AAFAANII
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan yang telah menyembuhkan (Menyehatkan) aku”.
Wassalaamu ’alaikum Warohmatullaahi wabarokaatuh
sumber: pesan dari grup Facebook pecinta islam
Rasulullah Sholallahu ‘Alayhi Wasallam bersabda :
اِسْتَنْزِِهُوْا عَنِ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ
İstanzihuu ‘anil bawli fainna ‘aammatun ‘adzaabil Qobri minhu
“Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian besar siksa kubur itu disebabkan olehnya”. (Hadits Riwayat Abu Daruquthni)
Marilah kita membahas point-point penting tentang Thoharoh atau bersuci, kebanyakan di dalam kitab-kitab fiqih, biasanya materi Thoharoh adalah materi yang pertamakali dibahas karena sangat pentingnya hal ini, bahkan sebagian ulama ada yang mengatakan “Agama Islam adalah dimulai dari WC (Kamar Mandi)”. Apabila di WC nya kita salah, maka sia-sialah ibadah kita”.
Yang ditekankan di sini adalah adab kita ketika di kamar mandi (WC) dan UNTUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN, JANGAN KENCING SAMBIL BERDIRI!!!
Karena kencing sambil berdiri mempunyai banyak kerugian, diantaranya:
1. Badan menjadi cepat sakit, seperti penyakit kencing manis (Diabetes), penyakit ginjal, dan penyakit yang membahayakan saluran pencernaan lainnya, karena air kencing adalah air kotor yang harus dibuang, apabila kita kencing berdiri, maka keluarnya air kotor itu tidak tuntas dan masih banyak yang mengidap di saluran pencernaan kita.
2. WC jadi berbau , karena biasanya orang yang kencing berdiri, ia akan kencing di dinding-dinding WC, Jadi sisa sisa kencing masih menempel di dinding-dinding WC itu. Dan itulah yang menyebabkan WC jadi berbau.
3. Percikan Air kencing kita akan menyiprat (memantul) mengenai pakaian kita sehingga pakaian kita menjadi najis, apabila kita memakai pakaian itu untuk sholat atau membaca Al-Qur’an, maka sia-sialah ibadah kita itu, karena syarat sah ibadah tersebut adalah Suci dari Hadats dan Najis.
4. Akan mendapat adzab kubur, sebagaimana Rasulullah bersabda :
اِسْتَنْزِهُوْا عَنِ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ
İstanzihuu ‘anil bawli fainna ‘aammatun ‘adzaabil Qobri minhu
“Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian besar siksa kubur itu disebabkan olehnya”. (Hadits Riwayat Ad-Daruquthni)
Diriwayatkan bahwa Ketika Rasulullah sedang melintasi kuburan, Beliau mendengar ada tangisan dan jeritan dari sebuah kuburan, lantas Rasulullah mendekati kuburan itu, kemudian bertanya “Wahai Fulan, kenapa kamu menjerit dan disiksa seperti ini, hal apa saja yang engkau lakukan ketika di dunia?”
Lalu orang yang di dalam kubur itu menjawab “Yaa Rasulullah...aku adalah seorang ‘alim (orang yang berilmu), dan aku juga ahli ibadah, aku mengerjakan sholat dengan rajin, membaca Al-Qur’an dan ibadah lainnya aku kerjakan dengan baik.”
Rasulullah bertanya kembali “Lalu mengapa kamu di siksa???”
Orang yang di dalam kubur itu berkata “tapi ada satu hal yang sering aku lakukan, yaitu ketika aku kencing, aku tidak pernah tiris (tuntas), pasti ada beberapa tetes air kencing yang terkena celanaku karena aku kencing berdiri, maka dari itu aku disiksa seperti ini”
Lalu Rasulullah mengambil sebuah batang pohon kemudian menancapkannya ke kubur orang tersebut dan berkata “Selama pohon ini masih hidup, ia akan terus mendoakanmu karena kesholehanmu”.
Itu lah sejarahnya mengapa sampai sekarang, apabila ada orang yang meninggal, maka ulama-ulama kita juga menancapkan pohon ke kuburan orang yang meninggal.
Demikianlah pentingnya ketika kita sedang di toilet! Orang yang Ahli Ibadah saja disiksa di kuburnya, hanya karena setetes air Kencing!!! Apalagi kita!!!
Masih Banyak orang yang belum mengetahui bagaimana sih cara yang benar dan adab ketika masuk toilet!
Oleh karena itu, marilah kita bahas satu per satu...
1. Sebelum kita masuk ke WC, gulung dulu bagian bawah celana kita sampai bawah lulut (untuk perempuan, gulung rok/celananya, lebih baik di dalam WC saja, tapi hati-hati!!! Jangan sampai rok anda terkena keramik kamar mandi), untuk laki-laki, celananya jangan digulung melebihi lutut!!! karena batas aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut! ada laki-laki yang salah paham, ia berkata “Berarti pinggang kita bukan aurat dong? Kan pinggang kita di belakang, bukan di sekitar pusar!” jawabannya adalah “Memangnya tubuh ente bagian depan doang? Pinggang Bagian belakangnya juga termasuk aurat!
lalu dahulukanlah kaki kiri sebelum masuk WC, dan kita harus membaca do’a :
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَا ئِثِ
BISMILLAAHI ALLAAHUMMA INNII ‘A-UUDZUU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAA ITS.
“Dengan Nama Allah, Yaa Allah aku berlindung kepada-MU dari Kejahatan Kotoran dan dari segala sesuatu yang Kotor”
Dan di dalam tafsir yang lain mengatakan “Dengan Nama Allah, Yaa Allah aku berlindung kepada-MU dari Syaithan laki-laki dan Syaithan perempuan”
2. Ketika di dalam WC, jika waktu memungkinkan, maka lebih baik kita buka seluruh celana atau rok kita, tetapi kalau waktu tidak memungkinkan, misalnya sedang di sekolah, di kantor, atau di tempat umum. Kan kita pakai sepatu, maka kita buka celana/rok kita sampai atas lutut saja (Jadi sekarang Posisi Celana /Rok kita sedang berada di lutut), kemudian jongkok (Baik laki-laki maupun perempuan), JANGAN BERDIRI!!! dan usahakan jangan menghadap kiblat ataupun membelakanginya. Sebagaimana Abu Hurairah berkata, Bahwasanya Rasulullah Shollallahu ‘Alayhi wasallam bersabda;
اِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ بِحَاجَتِهِ فَلاَ يَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ وَلاَ يَسْتَدْبِرُهَا
İDZAA JALASA AHADUKUM Bİ HAAJATİHİİ FALAA YASTAQBİLUL QİBLATA WALAA YASTADBİRUHAA
“ Apabila seseorang dari kamu duduk (jongkok) hendak buang air, maka janganlah menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya”. (Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad)
Dari Hadits di atas, Rasulullah Shollallahu ‘Alayhi wasallam MELARANG KENCING BERDIRI dengan bersabda menggunakan kataجَلَسَ “Jalasa” yang artinya Duduk (Jongkok)!!! Beliau bukan bersabda menggunakan kata قَا مَ “Qooma” yang artinya Berdiri.
3. Setelah itu apakah sudah selesai.....??? BELUM!!! Kemudian kita masih harus menghilangkan najisnya, yaitu cara menghilangkan najis itu ada 3 cara :
a. Istinja, yaitu Membasuh dan membersihkan najis dari tempat keluarnya dengan air sampai bersih, kemudian kita
b. Istibro, yaitu setelah melakukan hal di atas, jangan langsung kita beranjak dari toilet, tapi kita istibro dulu, yakni masih dalam keadaan jongkok di WC, kita menghilangkan sisa-sisa air kencing dengan cara menggoyang-goyangkan badan kita ke kanan dan ke kiri, lalu membatuk (mendehem), kemudian kita berdiri pelan-pelan, lalu jongkok lagi, berdiri lagi, jongkok lagi, begitulah seterusnya sampai kita benar-benar yakin bahwa air kencing kita tidak lagi tersisa. Setelah itu...
c. Istinka, yaitu Membasuh dan membersihkan najis dengan air, kemudian dikeringkan dengan benda kering, yaitu dengan batu atau tissue, kalau zaman sekarang kan sudah modern, jadi kita pakai tissue saja, harganya tidak mahal kok, hanya Rp. 3.000 an Per gulungnya! Setelah itu kita cuci tangan kita,lalu pakai celana atau rok, INGAT!!! Celana bagian bawahnya harus masih dalam keadaan tergulung!!!
Setelah itu kita siram najisnya pelan-pelan! Jangan MAIN GUYUR saja, pastikan jangan sampai ada percikan air yang mengenai pakaian kita, setelah itu barulah kita cuci kaki dan tangan kita, kalau di WC anda ada sandalnya, maka sandalnya juga kita cuci, kemudian
4. Keluar dari WC, dahulukanlah kaki kanan sambil membaca ;
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنِ اْلأَ ذٰى وَعَافَانِى
ALHAMDULILLAAHILLADZII ADZHABA ‘ANIL ADZAA WA ‘AAFAANII
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan yang telah menyembuhkan (Menyehatkan) aku”.
Wassalaamu ’alaikum Warohmatullaahi wabarokaatuh
sumber: pesan dari grup Facebook pecinta islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih karena telah berkunjung ke sanznuya.blogspot.com tolong tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini..