Selasa, 20 April 2010
Inspirasi 2 Kakek Mulia
Author: D-Hasan Znuya
| Posted at: 06.34 |
Filed Under:
cerita bermakna
|
Inspirasi Dari 2 Abah Komar
Ada dua orang dengan panggilan yang sama, yaitu Abah Komar. Yang satu tinggal di sekitar Cikampek berusaha 81 tahun. Dan yang satu lagi adalah tetangga saya di Cimahi dengan usia yang sepertinya tidak jauh dari 80-an. Keduanya sudah tua, namun keduanya memberikan inspirasi bagi saya.
Abah Komar yang di Cikampek, dengan usia setua itu masih berkeliling setiap hari dengan jalan kaki untuk menjajakan jasanya. Rata-rata setiap hari menempuh jarak sampai 20 km. Bukan jarak yang dekat bagi saya, apalagi bagi seorang kakek seusia 81 tahun ini. Jarak yang luar biasa jauh, yang menguras tenaga.
Mengapa Abah Komar melakukan ini? Satu alasan terucap dari mulutnya, yaitu tidak mau merepotkan anak dan cucu. Luar biasa, sebuah keinginan untuk tetap mandiri meski usia sudah senja. Padahal, sudah cukup alasan untuk menggantungkan hidup kepada anak dan cucu.
Sungguh malu, jika ada orang yang masih muda dan kuat tetapi tidak berusaha untuk mandiri. Masih menggantungkan hidup kepada orang lain, mudah menyerah, mengeluh, dan begitu mudah mengatakan sulit. Abah Komar, menempuh jarak 20 km per hari dengan penghasilan Rp 30.000 per hari, demi sebuah kemandirian.
Sementara Abah Komar tetangga saya juga luar biasa. Yang pertama si Abah (begitu saya memanggilnya) hampir tidak pernah absen untuk shalat shubuh di Masjid, bahkan beliaulah yang mengumandangkan adzan subuh dan menjadi iman untuk segelintir makmum yang jarang sekali anak mudanya.
Untuk hal mencari nafkah pun tidak kalah hebatnya. Dengan tubuh yang mungil dan sudah termakan usia, namun tidak kalah gesit dengan anak mudah saat bekerja sebagai kuli bangunan. Mendorong beban yang berat, memasang batu bata, dan berbagai pekerjaan yang menguras tanaga lainnya.
Terima kasih abah Komar (keduanya) yang telah memberikan inspirasi kepada saya agar tidak mudah menyerah. Yang telah memberi semangat menjadi pribadi yang mandiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Memberi contoh untuk memberikan kontribusi kepada orang lain. Semoga saya bisa meneladaninya.
Mudah-mudahan kedua Abah Komar ini menjadi hamba yang dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.
oOo
"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari , maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. " (HR. Ahmad)
Ditulis oleh Jundullah
Bumi Allah, 14 Oktober 2009 Jam 13:19:10
Ada dua orang dengan panggilan yang sama, yaitu Abah Komar. Yang satu tinggal di sekitar Cikampek berusaha 81 tahun. Dan yang satu lagi adalah tetangga saya di Cimahi dengan usia yang sepertinya tidak jauh dari 80-an. Keduanya sudah tua, namun keduanya memberikan inspirasi bagi saya.
Abah Komar yang di Cikampek, dengan usia setua itu masih berkeliling setiap hari dengan jalan kaki untuk menjajakan jasanya. Rata-rata setiap hari menempuh jarak sampai 20 km. Bukan jarak yang dekat bagi saya, apalagi bagi seorang kakek seusia 81 tahun ini. Jarak yang luar biasa jauh, yang menguras tenaga.
Mengapa Abah Komar melakukan ini? Satu alasan terucap dari mulutnya, yaitu tidak mau merepotkan anak dan cucu. Luar biasa, sebuah keinginan untuk tetap mandiri meski usia sudah senja. Padahal, sudah cukup alasan untuk menggantungkan hidup kepada anak dan cucu.
Sungguh malu, jika ada orang yang masih muda dan kuat tetapi tidak berusaha untuk mandiri. Masih menggantungkan hidup kepada orang lain, mudah menyerah, mengeluh, dan begitu mudah mengatakan sulit. Abah Komar, menempuh jarak 20 km per hari dengan penghasilan Rp 30.000 per hari, demi sebuah kemandirian.
Sementara Abah Komar tetangga saya juga luar biasa. Yang pertama si Abah (begitu saya memanggilnya) hampir tidak pernah absen untuk shalat shubuh di Masjid, bahkan beliaulah yang mengumandangkan adzan subuh dan menjadi iman untuk segelintir makmum yang jarang sekali anak mudanya.
Untuk hal mencari nafkah pun tidak kalah hebatnya. Dengan tubuh yang mungil dan sudah termakan usia, namun tidak kalah gesit dengan anak mudah saat bekerja sebagai kuli bangunan. Mendorong beban yang berat, memasang batu bata, dan berbagai pekerjaan yang menguras tanaga lainnya.
Terima kasih abah Komar (keduanya) yang telah memberikan inspirasi kepada saya agar tidak mudah menyerah. Yang telah memberi semangat menjadi pribadi yang mandiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Memberi contoh untuk memberikan kontribusi kepada orang lain. Semoga saya bisa meneladaninya.
Mudah-mudahan kedua Abah Komar ini menjadi hamba yang dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.
oOo
"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari , maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. " (HR. Ahmad)
Ditulis oleh Jundullah
Bumi Allah, 14 Oktober 2009 Jam 13:19:10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih karena telah berkunjung ke sanznuya.blogspot.com tolong tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini..