Jumat, 27 April 2012

45 Argumen Allah Bukan Yesus

45 Argumen Allah Bukan Yesus
(Biblicalunitarian.com)
1.      Yesus dan Bapa adalah dua Pribadi, bukan satu pribadi; berdasarkan Yoh. 8:17-18.
2.      Yesus tidak pernah menyebut dirinya Allah, bahkan dia menyebut Bapa sebagai Allah dan satu-satunya Allah yang telah mengutus dia. Lihat Yoh. 17:3.]
3.      Yesus adalah yang diurapi Allah berdasarkan Kis. 10:38. Apakah yang diurapi itu sama dengan yang mengurapi? Dan Roh Kudus sebagai �minyak�, apakah sama dengan yang mengurapi dan yang diurapi?
4.      Yesus adalah Rasul dan Imam Besar berdasarkan Ibrani 3:1. Yesus sebagai Rasul yang diutus dan sebagai Imam besar tidak bisa menjadi Allah. Yesus adalah Rasul yang setia sebagaimana Musa, seorang manusia biasa yang dipilih Allah untuk menjadi Rasul. Lihat Ibr. 3:2; Yoh. 5:36.
5.      Yesus adalah penyampai pesan Allah Yang Esa kepada manusia berdasar 1 Tim. 2:5.
6.      Yesus adalah pembela orang beriman, maka ia berbeda dengan Allah, yang kepada Allah ia mengutarakan pembelaannya atas orang-orang beriman. Dan Yesus sebagai yang mati tentu berbeda dengan Allah. Lihat Roma 8:34.
7.      �Kepala� Yesus adalah Allah, maka Yesus berbeda dengan Allah. Jika Yesus sama dengan Allah, maka semua perempuan = semua laki-laki = Yesus = Allah. berarti kita semua adalah Allah. Lihat 1 Korintus 11: 3.
8.      Yesus adalah milik Allah. Yang Memiliki tentu berbeda dengan yang dimiliki. Lihat 1 Kor. 3:23.
9.      Yesus berkata bahwa Bapanya lebih besar dari siapa pun. Dan Bapa lebih besar dari Anak. Maka Yesus bukan Allah. Lihat Yoh. 10:29; 14:28.
10.  Yesus menolak untuk disebut atau disamakan dengan Allah berdasarkan Mat. 19:17, untuk lebih jelas lagi, lihat versi Inggris dari Alkitab. Itu pun kalau Anda percaya kepada Alkitab versi Inggris.
11.  Yesus menyebut Bapa sebagai Allah berdasarkan Yohanes 20: 16. Maka Yesus bukanlah Allah, mana mungkin Yesus adalah Allah sedangkan dia menyebut Bapa sebagai Allahnya, yang dia sembah, dan sebagai Allah Kristian. Bapa itulah -dan bukannya Yesus- Allah Kristian.
12.  Allah itu tidak mati dan tidak tampak (1 Tim. 6:16; Yoh. 4:24), sedangkan Yesus adalah mati dan terlihat oleh manusia (Lukas 24:39).
13.  Hanya ada satu Allah, tetapi manusia menjadikan yang lain sebagai allah. Lihat 1 Kor. 8:5-6.
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, � dan satu tuan (lord) saja, yaitu Yesus. [1Kor. 8:6]
14.  Kekuasaan Yesus adalah pemberian, bukan dari dirinya sendiri. Lihat Mat. 28:18; 9:8. Yesus hanya manusia yang diberi kuasa. Keajaiban dan mukjizat Yesus adalah dari Allah, sebagaimana Yohanes juga telah mendapatkan keajaiban dan kekuatan dari Allah, bukan dari dirinya sendiri. Lihat Matius 21:23-27,12:28; Mark. 11: 27-33; Luk. 20:1-8; Yohanes 14:10..
15.  Yesus melakukan keajaiban-keajaiban dengan Nama Bapa, bukan dengan kekuatannya sendiri. Lihat Yohanes 10:25.
16.  Doktrin yang diajarkan Yesus bukanlah berasal darinya, tetapi doktrin dari Allah yang mengutus dia. Yesus hanyalah utusan Allah yang mengajarkan doktrin dari Allah. Lihat Yohanes 7:16-17.
17.  Yesus hanya mengikuti instruksi dari Bapa. Lihat Yohanes 8:28. Yesus hanya pesuruh Allah.
18.  Hidup dan kuasa Yesus adalah pemberian Bapa. Yohanes 5:26-27.
19.  Pengetahuan Yesus bergantung pada Bapa. Lihat Yohanes 5:19-20.
20.  Yesus tidak menyeru manusia agar menghormatinya, tetapi agar menghormati Bapa. Lihat Yohanes 8: 49-50.
21.  Yesus bukanlah Allah/Bapa. Sebab Yesus berkata: �Jikalau aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapakulah yang memuliakan aku, yang mana kamu berkata: Dia adalah Allah kami.�. Lihat Yohanes 8:54. Yesus tidak merasa pantas untuk mengangkat dirinya. Akab tetapi dia tahu bahwa Bapa telah memilih dia. Yesus tidak mungkin Allah. Sebab Allah pantas untuk mengangkat dan mengagungkan dirinya sendiri.
22.  Yesus tahu bahwa ia datang bukan atas kehendaknya sendiri, dia adalah milik Allah, datang dari Allah dan kepada Allah ia akan kembali. Kita juga demikian, kita semua adalah milik Allah, dalam kekuasaan Allah, kita datang dari Allah, dan akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita. Lihat Yohanes 8:42; 7:28; 13:3. Adapun orang-orang durhaka dan ingkar, mereka adalah pengikut-pengikut Iblis. Mereka adalah anak-anak Iblis. Mereka adalah partai Iblis. Bukan partai Allah.
23.  Yesus menyangkal bahwa ia memiliki kemahakuasaan. Dia berkata: �Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri.� [Yoh. 5:30]
24.  Yesus menyangkal bahwa ia memiliki kemahatahuan. Dia berkata: Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. [Matius 24: 36; Markus 13:32].
25.  Yesus pernah dicobai Iblis (Mat. 4:1; Ibr. 2:18; 4:15), sedangkan Allah tidak mungkin dicobai Iblis. �Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat.� [Yakobus 1:13]
26.  Yesus adalah manusia dan anak manusia (Kis. 2:22 dan Luk. 22: 69). Sedangkan �Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta. Bukan anak manusia, sehingga ia menyesal.Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?� [Bilangan 23: 19]
27.  Yesus berdarah-daging (Lukas 24:39). Sedangkan Allah itu Roh/Spirit (Yohanes 4:24)
28.  Yesus berubah, tumbuh (2:52). Sedangkan Allah tidak berubah. �Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.� [Yakobus 1:17]
29.  Yesus tidak kekal, Yesus nampak, Yesus mati (1 Korintus 15:3). Yesus bukan Allah. �Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.� [1 Timotius 1:17] (Berdasar Yeremiah 10:10 Yahweh adalah Raja segala zaman, bukan Yesus)
30.  Yesus merasakan letih (Yohanes 4:6). Seangkan �Tuhan Ialah Allah Kekal Yang Menciptakan bumi dari ujung ke ujung. Ia tidak menjadi lelah dan tidak lesu.� [Yesaya 40: 28]
31.  Dalam Lukas 6:12 dikatakan bahwa Yesus berdoa kepada Allah. Jika Yesus itu Allah mengapa ia harus berdoa semalaman. Jika Yesus itu Allah, dia cukup berbuat apa yang dia kehendaki. Maka nyatalah bahwa Yesus bukan Allah. Yesus berdoa kepada Allah dan takluk kepada Kehendak Allah.
32.  Yesus mengucapkan syukur kepada Bapa yang telah mendengarkan dia. Bapa, aku mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah mendengarkan Aku [Yohanes 11:41] Jika Yesus adalah Allah, mengapa ia bersyukur kepada Bapa? Dan mengapa Yesus ingin agar mereka percaya bahwa Bapalah yang telah mengutus Yesus? Maka ini menunjukkan, bahwa Yesus tidak pernah berkata kepada orang Israel bahwa dirinya adalah Allah. Dia justeru berkata bahwa dia adalah utusan Allah, akan tetapi orang Israel tidak semuanya percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah.
33.  Dalam Matius 9:2,3,8 kita dapat melihat bahwa orang Israel membedakan antara Yesus dan Allah. Dan orang-orang memandang kagum akan mukjizat serta memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa kepada Yesus, seorang manusia.
34.  Dalam Yohanes pasal 17, Yesus menunjukkan bahwa Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar, adapun Yesus hanyalah utusan Allah [ayat 3], Yesus adalah pengemban tugas dari Allah [ayat 4], orang Israel yang beriman menuruti firman Bapa, bukan perkataan Yesus [ayat 6], semua yang diberikan kepada Yesus berasal dari Bapa, bukan dari dirinya sendiri [ayat 7], Yesus hanya menyampaikan firman Allah kepada orang Israel, dan orang Israel yang beriman telah percaya bahwa Bapalah yang telah mengutus Yesus [ayat 8]. Adapun kata-kata �supaya mereka menjadi satu sama seperti kita,� maksudnya adalah bahwa �mereka menjadi satu kesaksian yaitu sama-sama mengakui bahwa Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus adalah utusan Allah,� bukannya �agar mereka sama menjadi Allah� [ayat 11, 21,23]. Yesus juga meminta kepada Bapa, agar setelah Yesus meninggalkan mereka, Bapa berkenan untuk menjaga mereka agar tetap dalam keimanan yang lurus. Sebab selama Yesus masih di dunia, mereka adalah tanggungjawab Yesus karena Bapa telah menyerahkan mereka kepada Yesus, tapi kini Yesus akan pergi dari dunia kepada Bapa. Maka Yesus mengem-balikan mereka kepada Bapa untuk dijaga.
35.  Dalam Matius 26:39 ditunjukkan bahwa Yesus menyerah kepada kehendak Bapa. Dia berbuat bukan dengan kehendaknya sendiri, tetapi dengan kehendak Bapa. Jika Yesus adalah Allah, maka dia bebas untuk memilih sesuai apa yang dikehendakinya, bukan takluk kepada kehendak Bapa.
36.  Dalam Matius 27:45 dikatakan bahwa Yesus berteriak, �Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku?� Dapatkah orang seperti ini disebut Allah yang sebenarnya? Dapatkah orang yang menyeru selain dirinya [yaitu Bapa] sebagai Allahnya disebut Allah Yang Mahatinggi? Jika Yesus itu Allah yang sebenarnya, mengapa ia memanggil Bapa sebagai Allahnya? Bukankah hanya ada satu Allah yang benar?
37.  Yesus tidak pernah menunaikan pemujaan kepada dirinya sendiri, sang anak, tidak pula kepada roh kudus, tetapi ia menunaikannya kepada Bapa.
38.  Yesus tidak pernah menyuruh pengikutnya untuk berbakti kepada dirinya atau kepada roh kudus, tetapi kepada Bapa semata, �Jika kamu berdoa katakanlah, �Bapa dikuduskanlah nama-Mu.�� [Lukas 11:2] �Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa.� [Yohanes 4:23]
39.  Bukanlah kebiasaan para apostle untuk menunaikan kebaktian kepada Kristus, akan tetapi kepada Bapa.
40.  Bahkan Paulus berkata, �syukur kepada Allah, yang memberi kami kemenangan melalui tuan kami, Yesus Kristus,� 1 Kor.15:57. Dalam ayat ini Paulus membedakan antara Bapa sebagai Allah dan Yesus sebagai the lord [tuan, bukan Tuhan]. Lihat pula pembedaan ini dalam Filipi 2:11. Dan ingat kata lord yang disandangkan kepada Yesus bukan berarti Tuhan, melainkan tuan. Sebab penguasa sesungguhnya adalah Bapa, bahkan Yesus berada dalam kekuasaan Bapa. Bapa adalah Tuhan semesta alam, Tuhan langit dan bumi, Tuhan kita dan Yesus. Bapa adalah Tuhan Yang sesungguhnya.
41.  Allah mengkaruniakan wahyu kepada Yesus, maka Yesus bukanlah Allah, lihat Wahyu 1:1.
42.  Jika kita membuka Ibrani 2:9, maka kita akan bertanya, mungkinkah Yesus itu Allah? Jika Yesus itu Allah, bagaimana ia bisa lebih rendah dari malaikat?
43.  Dalam Matius 12:18 kita dapat melihat bahwa Yesus adalah hamba Allah. Hamba Allah tidak mungkin sama dengan Allah yang dia sembah.
44.  Dalam Yohanes 8:29 kita dapat melihat bahwa Yesus adalah utusan Allah, dan Allah selalu menyertainya dan tidak meninggalkannya sendiri, dan Yesus berbuat sesuai apa yang disenangi/diridoi Allah.
45.  Dalam Lukas 2:52 kita dapat melihat bahwa Yesus bertambah besar hikmatnya, berarti ia berubah, sedangkan Allah itu kekal, tidak berubah. Dan Yesus makin disenangi Allah dan manusia. Disini jelas terdapat perbedaan antara Allah Yang menyenangi Yesus, dan Yesus yang disenangi Allah. Allah tidak sama dengan Yesus.
Continue Reading

Inilah rencana mereka..!



Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu.

QS 2 Surah Al-Baqarah : 120

MAHA SUCI ALLAH DENGAN SEGALA FIRMANNYA
Continue Reading

Selasa, 10 April 2012

Jadilah Keren Apa Adanya, Jangan Bohongi Diri!


Penampilan rasanya sudah ok. Apa ya yang kurang? Mata Dio berputar-putar menyapu wajah cute-nya di cermin. Ah… kurang keren nih kaya’nya kalau kurang topi. “Tapi, topi sepertinya lagi dicuci nih, Bos,” gumamnya dalam hati. Hmm… topi Dito, kakaknya, keren juga kalau dipadu dengan kaus dan jeans yang dipakainya. Dengan santai, diambilnya topi Dito di kamarnya yang tak terkunci. Kebetulan kakaknya sedang kuliah, jadi Dio dengan leluasa menyarangkan topi berwarna merah terang itu di kepalanya. Eh… jaket Dito kayaknya juga keren. Sekalian aja deh!
Dio berjalan menuju pintu depan. Ups, kantong koq kayaknya kurang tebel nih Man! “Ga’ cukup kayaknya kalau harus latihan basket bawa uang cuma segini,” batin cowok kelas 1 SMU itu. Langkahnya terayun ke kamar Dita, kakak sulungnya. “Mbak, aku pinjam uang dunk,” rengek Dio pada Dita yang sedang mengerjakan tugas akhirnya itu. “Lha, yang kemarin aja belum dipulangin. Lagi juga kamu ‘kan dikasih uang saku buat sebulan sama Ibu. Emang dikemanain?”cecar Dita. “Kurang Mbak, pinjam dunk. Aku janji deh, nanti kalau ibu kasih aku uang lagi, aku ganti uangmu Mbak.” Dita tak kalah sengit, ”Bulan lalu aja utangmu belum lunas! Lho??”
Ya, begitulah hari-hari Dio. Selalu tampil “lebih keren” dengan barang-barang pinjaman. Selalu lebih nge-bossy dengan uang saku sebulan ditambah pinjam sana-sini. Keren sih, tapi yang tahu modal asli Dio pasti akan mencibir.
...Kita membohongi diri kita sendiri bahwa sebenarnya kita bisa tampil keren bahkan lebih keren dengan apa yang kita miliki...
Punya teman seperti Dio? Atau, malah kita sendiri yang terjangkiti penyakit hobi pinjam? Be carefull, ah Sob. Yang satu ini, bisa bikin kita nggak percaya diri, cenderung berbohong, atau malah bisa bikin kita menginginkan barang milik orang lain.
Pinjam-meminjam memang kadang bisa jadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan atau sekadar membuat diri kita merasa lebih ok dihadapan orang lain. Untuk memperoleh barang yang kita inginkan tak perlu pengeluaran ekstra. Bermodal kepercayaan, kita bisa tampil lebih gaya dengan barang yang kita pinjam. Tapi, inilah awal yang paling beresiko bagi diri kita dalam membangun kepercayaan diri. Kita tak cukup percaya diri dengan apa yang kita miliki. Kita tak merasa dengan apa yang kita miliki, kita bisa jadi yang paling keren ”luar-dalam”.
Belajar dari shahabat Umar RA
Padahal Sobat, yang namanya pinjam adalah ajang pertaruhan kepercayaan yang harganya sama spekulatifnya dengan kapan ajal menjemput. Yuk, kita simak sejenak kisah Umar bin Khaththab yang pernah ingin pinjam uang ke Baitul Mal. Umar RA ketika itu getir hatinya melihat anaknya pulang sekolah sambil menangis. Anaknya tersebut diejek teman-temannya, “Lihatlah, anak Amirul Mukminin (presiden) bajunya tambalan seperti itu!”
Melihat anaknya diejek sedemikian, Umar pun merasa iba. Dia lantas mengajukan pinjaman ke Bendahara Negara sebesar empat dirham dengan jaminan gajinya sebagai presiden bulan depan. Namun, jawaban yang diberikan Sang Bendahara Negara sungguh tak terduga, “Wahai Umar, adakah engkau dapat memastikan bahwa engkau masih hidup hingga bulan depan? Bagaimana jika engkau mati sebelum melunasi hutangmu itu? Apa yang akan engkau perbuat terhadap hutangmu di hadapan Allah?”
Umar RA pun menangis ditegur sedemikian rupa oleh bawahannya tersebut. Dia lantas menyuruh anaknya berangkat sekolah seperti biasa. Demikianlah Umar bin Khaththab, presiden kaum Muslimin kedua setelah Rasulullah SAW mangkat. Sedemikian takut belum dapat melunasi hutangnya, bila ajal keburu menjemput. Padahal, beliau adalah presiden yang “dapat berbuat apapun.” Namun, Umar lebih takut pada Rabbnya, dibandingkan harus menyerah pada keinginannya.
Demikian pula dengan kepercayaan yang membebani kita manakala memimjam. Kita tidak tahu apakah barang yang kita pinjam tersebut akan aman selama berada di tangan kita. Apakah kita dapat mengembalikannya dalam keadaan seperti semula, ataukah akan ada sesuatu yang membuat barang yang kita pinjam tersebut rusak atau uang yang kita pinjam tersebut tidak dapat kembali tepat waktu? Lalu, masih adakah umur bagi kita untuk mengembalikannya? Bukankah kalau kita tidak mengembalikan sesuai dengan keadaan semula atau tidak tepat waktu, itu sama saja dengan merusak kepercayaan?
...Kita juga akan cenderung menjadi orang yang membohongi diri dengan menjadikan meminjam sebagai kebiasaan...
Kita juga akan cenderung menjadi orang yang membohongi diri dengan menjadikan meminjam sebagai kebiasaan. Kita akan membohongi potensi kita yang sebenarnya. Kita membohongi diri kita sendiri bahwa sebenarnya kita bisa tampil sama keren bahkan lebih keren dengan apa yang kita miliki. Dengan demikian, kita tidak akan pernah menemukan “siapa kita sebenarnya.”
Bila sudah dalam keadaan akut, kebiasaan pinjam bahkan akan mendorong kita untuk memiliki apa yang kita pinjam tersebut. Maka jadilah barang pinjaman tersebut berubah status menjadi hak milik. Wah repot deh kalau udah sampe kayak gini.
So, sobat… yuk inget-inget banget firman Allah SWT berikut ini: “Dan (ingatlah) ketika Robb-mu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari maka pasti azab-Ku sangat berat” (Qs Ibrahim 7) 
Yuk bersyukur dengan apa yang kita punya. Pinjam? Boleh aja kalau itu memang harus dilakukan untuk hal yang sangat penting. Kalau cuma sekadar menunjang penampilan… kamu udah keren apa adanya koq! [Anis/voa-islam.com]
Continue Reading

Gadis Kalimantan Barat Diperkosa 18 Remaja



Nasib malang menimpa gadis remaja, NA (16), di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Gadis belia itu diperkosa oleh 18 remaja pria di sejumlah tempat di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Rabu malam 4 April 2012.



Menurut Kepala Satreskrim Polres Pontianak, Komisaris Puji Prayitno, pemerkosaan ini bermula saat NA nongkrong bersama pacarnya, Ha, di Bundaran Alianyang pada pukul 23.00 malam waktu setempat. Tak lama berselang, dua pria yang belakangan diketahui berinisial Lo dan Dm, mendatanginya dan langsung memukul Ha. 


Lo dan Dm kemudian merampas telepon genggam Ha. Setelah merampas HP, keduanya langsung kabur dari Bundaran Alianyang. Ha yang ketakutan juga kabur meninggalkan NA begitu saja. NA kemudian naik sepeda motornya untuk mencari pertolongan.


NA berhenti di salah satu gudang kontainer yang berada di Jalan Trans Kalimantan. Sambil menangis, NA mendatangi sejumlah remaja yang tengah berada di lokasi itu. Berniat meminta pertolongan.


Namun, di antara remaja-remaja itu terdapat Lo dan Dm yang merampas telepon genggam Ha. Lo dan Dm bersama enam teman mereka, yaitu Ar, An, Ms, Ro, Bo dan Mr X. Bukan pertolongan yang didapat NA. Dia justru dicekoki minuman keras oleh remaja-remaja berandalan itu. Tak kuasa menahan efek alkohol, NA pun mabuk. 


Delapan remaja itu kemudian memerkosa NA. Mereka bergiliran melampiaskan nafsu birahinya kepada NA di gudang itu. Belum puas, Lo menggiring NA kembali ke Bundaran Alianyang dengan berjalan kaki. Di sana, dua remaja lainnya, Dr dan Fi, telah menunggu. Di lokasi ini, Lo dan Dr kembali mengagahi NA.


NA tak kuasa melawan. Tubuhnya, lemas. Namun, penderitaan NA tak berhenti sampi di situ. Fi yang merasa belum menggagahi, membawa NA ke kebun sayur di Ambawang. Kali ini dan selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan menggunakan motor. Di kebun sayur ini, Fi menggagahi NA bersama So, Mx, dan Rs.


Setelah itu, datanglah Ro, pemuda yang turut memerkosa NA di kebun sayur ini. Ro kemudian membawa NA ke sebuah pondok tak jauh dari kebun sayur itu. Di sana, sudah menunggu empat pemuda, yakni Br, Dr, Ms, dan Hn. Keempat pemuda itu juga mengumbar hawa nafsunya dengan mencabuli NA secara bergiliran.


Tak peduli kondisi NA, Ro kembali membawanya ke Siantan. NA dibawa ke rumah salah satu tersangka. Di sana, dua orang pemuda, yakni In, dan Rl telah menunggu. Lagi-lagi, NA dipaksa melayani pemuda-pemuda laknat ini. Seluruh malam pada Rabu itu dilalui NA dengan kelam.


NA ditelantarkan begitu saja. Beruntung, dengan keadaan yang memprihatinkan itu, NA masih bisa mengendarai motornya. Sampai di rumah, tak banyak kata terucap dari mulut NA. Dia hanya bisa menangis dengan tatapan kosong.


Keluarga pun curiga. NA dicecar untuk bercerita apa yang telah terjadi. NA pun perlahan menceritakan peristiwa pilu yang dia alami. Setelah mendengar cerita itu, keluarga NA melaporkan peristiwa itu ke Polsek Tambawang pada Kamis 5 April 2012. Kemudian, kasus itu dilimpahkan ke Polresta Pontianak-karena sebagai kabupaten baru, Kubu Raya masih ikut administrasi Kota Pontianak.


Polisi yang mendapat laporan itu segera bergerak. Hingga saat ini enam orang pelaku telah ditangkap. Mirisnya, para pelaku itu masih berusia antara 15 hingga 18 tahun. "Saat ini kami sudah menangkap 6 orang. Jadi yang lain masih dalam pengejaran pihak kepolisian," kata Komisaris Puji Prayitno kepada VIVAnews, Sabtu 7 April 2012. Korban maupun pelaku sudah tidak sekolah sekolah lagi.


Puji meminta peristiwa ini menjadi pelajaran bagi orangtua lainnya. Dia mengimbau para orangtua untuk menjaga anaknya masing-masing agar tidak mengalami kejahatan serupa dengan memberi perhatian, selalu memantau dan mencari anak bila larut malam belum kembali ke rumah.


Sementara itu, salah satu pelaku pemerkosaan, Lo, telah mengakui perbuatan bejatnya itu. "Saya tidak tahu perempuan itu. Hanya taunnya dari kawan yang membawanya. Tapi, saya ikut melakukan itu, karena melihat kawan-kawan semua melakukannya," katanya. 


Dr, pelaku lainnya, juga mengakui perbuatannya. Dia juga mengaku memerkosa karena diajak temannya. "Pelaku ramai. Tidak hanya yang ada di sini. Karena kawan sudah melakukannya semua, saya jadi ikut. Saya dapat giliran yang terahir," kata Dr. Sementara itu, Ha, pacar NA juga dimintai keterangan oleh polisi.[VIVAnews/khoirunnisa-syahidah.blogspot.com]
Continue Reading

Kunci-kunci Kebaikan dan Keburukan



Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya. Diantara beberapa kunci kebaikan adalah . . .

- kunci pembuka shalat adalah bersuci,
- kunci pembuka haji adalah ihram,
- kunci kebajikan adalah kejujuran,
- kunci surga adalah tauhid,
- kunci ilmu adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan,
- kunci kemenangan adalah kesabaran,
- kunci ditambahnya nikmat adalah syukur,
- kunci kewalian adalah mahabbah dan dzikir,
- kunci keberuntungan adalah takwa,
- kunci taufik adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
- kunci dikabulkan adalah doa,
- kunci keinginan terhadap akhirat adalah zuhud di dunia,
- kunci keimanan adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan,
- kunci hidupnya hati manusia adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa,
- kunci didapatkannya rahmat adalah ihsan di dalam peribadatan terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya,
- kunci rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa,
- kunci kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,
- kunci persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan,
- kunci semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat,
- kunci semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga telah menjadikan kunci bagi setiap kejelekan. Diantaranya adalah . .
- kesyirikan, kesombongan, berpaling dari apa yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya adalah kunci dari terhalangnya dari taufik Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
- lalai dari dzikir terhadap-Nya dan melaksanakan hak-Nya sebagai kunci ke neraka,
- khamr (minuman keras) sebagai kunci segala dosa,
- musik dan nyanyian sebagai kunci perzinaan,
- pandangan pada gambar-gambar (lukisan makhluk hidup) sebagai kunci kegelisahan dan kegandrungan,
- kemalasan dan kesantaian sebagai kunci kerugian dan luputnya segala sesuatu,
- kemaksiatan-kemaksiatan sebagai kunci kekufuran,
- dusta sebagai kunci kenifakan (kemunafikan),
- kekikiran dan ketamakan sebagai kunci kebakhilan,
- berpaling dari apa yang dibawa Rasul sebagai kunci segala kebid’ahan dan kesesatan.

(Kutipan dari sepotong nasihat dari Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah)
Continue Reading
 

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang pelajar yang sedang belajar tentang hal-hal yang berhubungan tentang agama dan dunia maya

Terjemahkan Ke bahasa Lain

Para Sahabat

D-Islamic Empires Copyright © 2009 Community is Designed by Bie Blogger Template